Minggu, 10 Januari 2010

Taman Kuning

Aku berdiri tepat disini, dibalik daun jendela yang baru kusingkap, serupa layar terkembang pada panggung-panggung pertunjukan. udara pagi berdesak masuk, disapa begitu aku seperti kedatangan kolega lama, dirangkul berganti tak henti.

Aroma ester, mawar dan sunflower sibuk memainkan peran.

Aku bertumpu pada kedua tangan di kusen jendela, menikmati persembahan taman rimbun penuh bunga kuning.

Pemeran utama masuk, menunduk seperti mengitung langkah, sibuk dengan pikirannya sendiri. dia duduk diantara bunga-bunga.

Gadis itu...Bunga diantara bunga dan ia pun bertahta disana. sendu...

"Apa yang kau pikirkan wahai gadis bergaun kuning ? lihat dayang-dayangmu kini menunduk lesu karna ratu mereka kuyu".

Angin mengibas rambut yang ia biarkan tergerai, keindahan menggetarkan, tatapan kosong. dia tak disini, lamunnya jauh sentuh delapan penjuru.

Bunga-bunga itu menari menghiburnya, perdu menggelitik telapaknya, kupu-kupu berdansa, singgah dipunggung tangannya lalu terbang lagi. berulang-ulang. tapi bunga diantara bunga itu hanya diam.

Ingin rasanya aku naik ke panggung itu, merusak skenario yang menggangguku, menggoda dan bermain bersamamu.

Mereka ... perdu yang ditumbuhi bunga-bunga kuning sekuning gaunmu, angin, makhluk kecil bersayap dan aku ingin senyummu. aku ingin ratu bunga merekah seperti dayang-dayang yang mengerumuninya.

"Eyang...."

Jemari kecil yang menyentuhku membuyarkan siasatku. aku tersenyum kaku dan menggendongnya. "sedang apa eyang?" aku hanya membelai lembut pipi peri kecilku. menutup lembaran cerita lama yang sengaja kubaca kembali, tentang bunga diantara bunga, tentang dia... ratu bunga bergaun kuning yang telah memberikan semua senyum untukku.

Kali ini kamboja yang menyegatku, bukan aster, mawar kuning apalagi sunflower. ratu bunga itu masih tersenyum, manis...manis sekali.

"Kenapa orang-orang itu menanam eyang putri?" tanya peri kecilku

"Karna eyang putri harus istirahat"

Ku seka bulir bening disudut mataku dan kuberikan senyum terindahku, yang terakhir.

Selamat jalan Ratu Bungaku ...





di inspirasikan : laki-laki tua dengan sebuket bunga kuning di tangannya,
@kota minyak, gerimis siang, saat berteduh.

0 komentar:

 
Catatan Andromeda © 2007 *Feito por Putri Langit*